Kejadian itu berawal ketika lampu pijar sebagai pengganti alat penerangan warga yang bermukim di daerah pegunungan itu terjatuh, di mana Agus sementara mengisi bensin ke dalam botol literan untuk dijual esok harinya. Dengan cepat api menyambar bensin dan langsung meledak sehingga mengenai kedua korban yang berada di dekat jejeran liter bensin, kata salah satu keluarga korban bernama Ibeng, yang ditemui di rumah sakit. Desa kami memang belum masuk aliran listrik. Sebagai penggantinya, warga menggunakan lampu pijar sebagai penerang. Namun, karena lampu pijar milik Pak Agus tersenggol dan terjatuh dan mengakibatkan api langsung merambat ke badan kedua korban," jelasanya.
Warga yang melihat kejadian itu bahu-membahu memadamkan kobaran api yang telah menghanguskan ruang tamu beserta kamar tidur korban sehingga tidak cepat merambat ke seluruh ruangan lainnya. Kedua korban kemudian dilarikan ke rumah sakit yang berada di Kota Bulukumba dengan jarak sekitar 33 kilometer dari tempat tinggal korban. Di rumah sakit, Agus dan Saikurullah yang mengalami cacat fisik itu mendapat perawatan intensif akibat luka bakar yang mengenai seluruh tubuh mereka.