Serangan tomcat membuat warga cemas. Mereka terpaksa memburunya karena khawatir diri mereka dan keluarganya menjadi korban gigitan tomcat yang liurnya mengandung racun. Kami bersama warga terpaksa berburu tomcat karena kami khawatir anak dan istri terkena air liur tomcat," ujar Kholid (34), warga Jalan Diponegoro, Jumat (23/3/2012). Kata dia, tidak mudah menangkap tomcat berukuran kecil. Selain gesit dan bisa terbang, warga juga tidak berani menangkapnya dengan tangan kosong. Mereka menangkapnya dengan pinset.
Setelah ditangkap, tomcat itu kemudian dibakar di atas kertas supaya tidak terbang. Gara-gara tomcat, warga juga merasa diteror dan tak bisa tidur dengan tenang. Sebelum memastikan rumahnya steril dari seranggan predator hama wereng itu, sejumlah warga setempat juga mengaku tidak dapat tidur. Kami tidak berani untuk tidur sebelum memastikan rumah aman dari serangga itu. Kami takut digigit saat terlelap tidur," imbuh Johan, warga lainnya.