Dilaporkan laman Washington Post, kemarin, pelelangan ini dilakukan sebuah rumah lelang Inggris bernama Henry Aldridge & Son. Meski biola ini sudah tidak dapat dimainkan, tapi kenangan yang membekas di dalamnya begitu bernilai.
“Dalam 20 tahun, sebagai juru lelang, baru kali ini saya menemukan benda yang bisa membuat orang menunjukkan banyak sekali emosi seperti ini,” ujar juru lelang Andrew Aldridge, si pemilik rumah lelang. “Orang-orang sampai menangis.”
Pembeli biola ini merupakan seorang kolektor benda Titanic asal Inggris. Ia merogoh kocek hingga Rp 19,2 miliar setelah pajak dan komisi yang disertakan.
Biola ini merupakan alat musik dari pemain band Wallace, Henry Hartley. Bersama tujuh musikus lainnya, ia berani memainkan alunan musik indah untuk menenangkan para penumpang Titanic yang panik saat mereka menyelamatkan diri dengan sekoci.
Para musikus ini termasuk di antara 1.517 orang yang meninggal setelah kapal menabrak gunung es pada 14 April 1912. “Mereka bermain musik sampai akhir yang pahit. Ini merupakan tindakan yang sangat berani,” kata Aldridge. “Hal inilah yang membuat biola itu seakan penuh dengan emosi yang meluap.”