Informasi tersebut merupakan kesimpulan dari survei yang dilakukan perusahaan rekrutmen, RSG, di Inggris.
Peneliti menemukan bahwa waktu favorit karyawan membicarakan atasan adalah saat makan siang, menuliskan di media sosial, dan berbisik-bisik dengan rekan kerja di meja sebelah.
Kemudian, peneliti pun menghitung total waktu yang digunakan karyawan mengeluh dan jumlah pendapatan.
Ternyata, jumlah karyawan wanita yang bergunjing soal bos masing-masing terhitung tinggi, ketimbang karyawan pria.
Survei yang melibatkan 2000 karyawan sebagai responden ini menemukan sebanyak 68 persen karyawan wanita yang mengeluhkan mengenai atasan, sedangkan karyawan pria hanya 57 persen.
Menariknya, kebiasaan mengeluh dan bicara buruk tentang bos membuahkan tragedi buruk pada mereka.
Sebab, survei memaparkan bahwa satu dari lima karyawan ketahuan oleh atasan sendiri sedang membeberkan keluh kesahnya pada rekan kerja.
Kemudian, satu dari 20 orang ketangkap tangan sedang menjelek-jelekkan si bos.
“Setiap karyawan pasti memiliki keluhan dan sentimen mengenai pekerjaan serta bos mereka. Sangatlah menarik bahwa banyak karyawan menyia-nyiakan waktu kerja untuk bergunjing mengenai hal tersebut,” jelas juru bicara dari RSG.
Kemudian, dia menambahkan bahwa tidak ada pekerjaan di dunia ini yang akan selalu membuat Anda tersenyum dan bahagia setiap hari. Sebab, hal yang demikian tidak disebut bekerja, tetapi liburan atau bermain-main.
“Terjebak dalam satu pekerjaan yang menyebabkan Anda selalu marah dan kesal sangat melelahkan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, hasil survei memberikan saran bahwa karyawan yang telah menghabiskan lebih banyak waktu bergunjing soal atasan ketimbang waktu kerja, lebih baik segera mengundurkan diri.
“Selalu mengeluh tidak membuat Anda semakin pintar. Jadi ambil keputusan sekarang juga. Selain itu, kebiasaan ini mempengaruhi pihak lain yang mendengarkan Anda jadi merasa jengkel, terlepas dia setuju atau tidak setuju pada Anda,” pungkasnya.