Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan

Salah Satu Yang Menjadi Pengaruh Buruk Pada Anak Kita Yaitu

Banyak label mode dan perancang busana papan atas menawarkan lini busana untuk bidadari kecil yang terlahir dari keluarga dengan finansial mapan.

Tak sedikit selebriti, baik internasional maupun dalam negeri, mengenakan busana mahal dari label mancanegara kepada buah hati mereka, terutama anak-anak perempuan.

Kondisi ini pun ditanggapi dengan cepat oleh para pemilik label dan perancang busana dengan memilih Model berusia anak atau remaja sebagai sosok representatif untuk koleksi terbaru mereka.

Seorang editor mode dari harian The Telegraph pernah menuliskan bahwa masalah dari Model-Model anak yang tampil berpose mengenakan busana lansiran terbaru dan mahal bisa memberikan persepsi yang salah pada anak kecil dan remaja.

Moss memberikan contoh aktris cilik Millie Bobby Brown (12) dari seri Netflix berjudul Stranger Things.

Menurut dia, tidak ada yang salah dengan Millie yang sangat berbakat, tetapi anak seusianya mengenakan busana rilisan Chloe seharga ribuan dollar atau puluhan juta rupiah tidak memberikan pesan positif.

“Apakah seharusnya seorang anak 12 tahun berpose untuk busana berharga selangit. Mode selalu hadir dengan pro dan kontra, tetapi di mana batasannya? Memanipulasi remaja untuk membeli koleksi dengan harga tidak masuk akal, itu benar-benar konyol,” jelas Moss.

Industri mode memanfaatkan selebriti remaja untuk “mempengaruhi” penggemar sebaya membeli apa yang mereka kenakan, kata Moss, bukanlah gambaran ideal kehidupan remaja yang seutuhnya.

Selain itu, kebiasaan dan eksploitasi gaya hidup selebriti dan anak mereka yang begitu bak dunia mimpi dianggap Moss sebagai ancaman serta bahaya bagi anak-anak lainnya.

Michael Borba Ed, D, seorang pakar keluarga mengatakan kekhawatiran seorang idola remaja menawarkan sebuah gaya hidup yang mewah bisa menumbuhkan krisis identitas  pada anak-anak dan remaja lainnya.

“Anak-anak dan remaja akan terbiasa menginginkan sesuatu yang di luar kemampuan orangtua, mereka tumbuh menjadi matrealistis. Lalu, mereka pun tak lagi memikirikan etika dan sopan santun,” ujar Borba.

Usia anak-anak dan pra remaja, kata Borba, merupakan tahap paling sensitif.

Pasalnya, anak-anak dan pra remaja merupakan manusia paling labil serta mudah dipengaruhi.

“Masalah utamanya adalah kehadiran idola remaja yang sering memamerkan harta dan barang-barang di media sosial menciptakan sebuah tren mendapatkan segalanya dengan instan,” imbuhnya.

Menurut Borba, tren mode dan Model-Model berusia di bawah 17 tahun yang hilir Mudik di halaman iklan dan televisi bisa memberikan pengaruh buruk, terutama jika orangtua tidak memberikan bimbingan ke anak secara tepat.

“Cita-cita anak-anak zaman sekarang tak lagi ingin menjadi dokter, penulis, pengacara, bankir, dan sebagainya. Mereka ingin menjadi terkenal dan kaya raya,” pungkasnya.

Back To Top